Sabtu, 27 April 2013

Operasi Lepas Pen Yang Menegangkan

Jika ada yang bertanya, kok judulnya operasi lepas pen yang menegangkan? Emang operasi pasang pen tidak menegangkan? Jawabannya adalah justru dari pengalaman pertama yaitu waktu pasang pen-lah makanya operasi lepas pen adalah salah satu momen yang paling menegangkan dalam hidup saya.
Hampir dua tahun yang lalu, saya dioperasi pemasangan pen di tulang bahu depan(clavicula). Sebelum operasi saya mendapat dukungan moril dari teman-teman. Saya diyakinkan bahwa operasi pasang pen adalah operasi kecil dan hanya sebentar.Tidak usah khawatir. Saya pun menjadi tenang. Menjelang operasi, saya sangat percaya diri. Tidak ada kekhawatiran tentang operasi yang akan saya jalani. Sangat tenang. Saya akan dibius, kemudian dokter memasang pen di tulang saya, selesai, saya akan sadar dan semua sudah beres. Begitulah bayangan saya tentang operasi ini.
Sebelum operasi, kita diharuskan berpuasa. Hari Senin,Pukul 10 pagi, persiapan operasi mulai dilakukan. Saya sudah memakai pakaian operasi. Jam 11-an saya mulai di bawa ke ruang operasi. Sesampainya di depan pintu ruang operasi saya menunggu sampai jam 12-an. Mungkin di dalam sedang ada operasi, sehingga saya harus menunggu giliran. Suasana hati saya tidak berubah. Sangat tenang. Kemudian saya di bawa masuk ke ruang operasi. Pembiusan saya ingat dilakukan penyuntikan dua kali. Suntikan pertama tidak terasa apa-apa. Suntikan kedua, tidak sampai satu menit, saya sudah tidak sadarkan diri.Sekitar pukul 14.30(perkiraan saya, karena waktu saya sampai diruangan rawat inap sektar pukul 15.-an), saya mulai sadar. Samar-samar saya melihat tim medis yang mengoperasi saya. Kemudian saya merasakan ada yang mencabut selang panjang yang dimasukkan ke dalam mulut saya. Ujungnya sempat mengenai gigi saya sewaktu dicabut dan berbunyi :"tuk". Mungkin itu alat bantu pernapasan. Kemudian saya didorong ke sebelah pasien yang mungkin baru selesai dioperasi juga. Kemudian saya dipasangkan masker oksigen yang ditutupkan ke mulut. Perasaan tidak nyaman sehabis operasi dan sedikit sesak, membuat saya malah ketakutan ketika dipasangkan masker oksigen. Saya semakin merasa tidak bisa bernapas karena mulut dan hidung ditutup masker itu. Karena belum bisa bicara saya hanya melambai-lambaikan tangan minta dilepas maskernya, hingga pasien sebelah saya memanggil dokter. Ketika tim medis mendekat, tanpa berkata-kata dia langsung melepas masker dan menyuruh perawat membawa saya kembali ke ruang rawat inap.Dalam perjalanan ke ruang rawat inap, rasa sesak itu masih dirasakan. Saya mencoba menenangkan diri. Saya sudah sadar penuh, tapi masih sangat lemah. Di luar, keluarga saya sudah menunggu. Mereka langsung mengikuti suster yang membawa saya. Saya bilang ke mereka, saya merasa sesak dan merasa susah napas.Sesampainya di ruangan rawat inap, rasa sesak itu tidak hilang. Kemudian ibu saya menyampaikan ke suster bahwa saya sesak. Akhirnya suster mengambil inisiatif,:" Dikasih oksigen aja ya?" kata susternya. Susternya pun mengambil alat oksigen seperti tabung, yang ada selang yang ujungnya  ditempelkan ke lubang hidung. Saya merasakan ada hembusan udara dihidung saya. Mungkin itu oksigen dari tabung itu. Alhamdulillah beberapa saat kemudian, saya merasa lebih baik. Rasa sesak itu mulai hilang. Ketakutan saya pun berangsur-angsur juga hilang.  Saya sudah lebih tenang, hanya lemas saja.
Dari pengalaman itu, setiap ingat operasi, napas saya serasa sesak. Mungkin cuma sugesti atau sedikit trauma, tapi itu sangat mengganggu saya. Saya pun berinisiatif memeriksakan paru-paru saya jangan-jangan ada masalah. Saya pun dites pernapasan memakai alat yang selangnya dimasukkan ke mulut,kemudian menarik napas dari mulut dan dihembuskan sekencang-kencangnya lewat mulut juga. Hasilnya bagus.Kesimpulan dokter tidak ada masalah.
Hampir dua tahun sudah operasi pasang pen berlalu. Tibalah saatnya untuk melepas pen. Sejujurnya, bayangan susah napas dan sesak sehabis operasi cukup menakutkan saya. Untuk menguatkan mental, saya pun bertekad untuk berolahraga. Setidaknya saat operasi, tubuh saya, paru-paru, jantung, dan lain-lain dalam kondisi fit. Setelah browsing di interntet, ada tiga jenis olahraga yang masuk kategori yang saya butuhkan. Jogging, renang, dan bersepeda. Untuk jogging, olahraga jenis ini adalah yang murah meriah. Tapi kendalanya adalah saya paling tidak kuat lari. Sedangkan renang, ini mungkin termasuk olahraganya orang kaya. Hanya orang-orang berkantong tebal yang punya kolam renang di rumahnya. Mudah-mudahan beberapa tahun ke depan saya mampu memiliki kolam renang + rumah yang nyaman....  ^^  . Bisa saja ke kolam renang umum. Tapi jadi sediki t ribet. Kita harus meluangkan waktu ke sana, dan tetap beli tiket juga setiap ke sana. Akhirnya pilihan jatuh pada olahraga bersepeda. Memang, kita harus beli sepeda terlebih dahulu, tetapi setelah itu, tidak ada lagi biaya yang kita keluarkan selain tekad yang kuat saja. Paling cuma perawatan saja. Setelah melihat kesana kemari akhirnya beli sepeda merk Genio seharga Rp. 1.200.000,-. Kalau saya perhatikan, lebih murah beli di toko sepeda daripada beli di mall. Tapi di mall, lebih banyak pilihannya dari berbagai merk.
Saya pun mulai bersepeda hampir setiap hari. Kalau senin sampai jumat, saya bersepeda dari pukul 06 sampai 06.30.Setengah jam. Kalau hari sabtu dan minggu, berhubung jalanan agak sepi, saya mengambil rute agak jauh, sehingga saya bersepeda sekitar 1 jam-an. Awalnya yang saya rasakan hanya capek saja. Tetapi setelah beberapa lama saya mulai merasakan manfaatnya. Badan terasa lebih segar dan sehat.
Akhirnya hari operasi tiba. Ketakutan itu masih menghantui. Saya masuk rumah sakit pada hari jumat sore. Pada sabtu pagi, saya mulai dipasangkan infus dan pakaian operasi. Saya pun diberikan terapi inhaler yaitu seperti alat bantu pernapasan yang telah diberikan obat dan kita hisap dari maskernya. Memang, sebelum operasi saya selalu menceritakan ke dokter perihal sesak yang saya alami sehabis operasi. Saya pun menceritakan ke dokter anastesi(pembiusan) bahwa saya sudah sadar ketika tim operasi mencabut selang pernapasan dari mulut saya. Saya tidak tahu, apakah saya terlalu cepat sadar atau operasinya yang berjalan lebih lama dari perkiraan. Sekitar pukul 08.30 saya mulai dibawa ke ruang operasi. Jam 9-an saya sudah masuk ruang operasi. Suasana hati saya sangat berbeda dari operasi pertama saya yang sangat tenang. Saya sangat tegang. Tapi saya selalu menguatkan diri dengan bersandar pada Allah. Saya selalu beristighfar untuk menenangkan hati. Di ruang operasi, entah karena suhu ruangan yang dingin atau karena rasa takut atau karena keduanya badan saya sedikit gemetar. Saya yakin tim operasi, yang saat itu baru dua orang yang di dekat saya yaitu yang melakukan pembiusan, tahu saya gemetar. Malu juga sebenarnya. Tapi biarlah, mudah-mudahan melihat saya yang ketakutan ini mereka jadi lebih hati-hati. Kemudian dia bilang :" Kita mulai ya pak." Kemudian dia lanjutkan, " Berdoa ya pak."  Saya pun beristghfar dan membaca syahadat. Dalam operasi lepas pen ini, saya disuntik empat kali. Yang pertama, tanpa bicara apa-apa saya langsung disuntik. Kemudian ada menginstruksikan " xxxx  1 cc" . Saya lupa nama obat yang disebutkannya. Setelah itu " xxxx 2 cc" .  Sampai suntikan ketiga saya belum merasakan apa-apa. Kemudian dia melanjutkan instruksinya ke rekannya yang melakukan penyuntikan. " xxxxx". Tanpa menyebutkan cc-nya. Ketika mulai disuntikkan, saya mulai merasa sedikit pusing. Selama penyuntikkan saya tidak putus bersitighfar dan bersyahadat. Hanya beberapa detik saat penyuntikkan keempat, saya sudah tidak sadarkan diri. Saya bahkan tidak sempat melihat, suntikkan keempat dicabut dari selang infus.
Ketika mulai sadar, saya mendapati diri saya di suatu ruangan, yang pasti bukan di ruang operasi tadi. Tim medis operasi sudah tidak ada. Saya melihat jam dinding pukul 11.30 atau 11.40 saya tidak begitu pasti. Ada masker alat bantu pernapasan terpasang di wajah saya menutupi mulut dan hidung. Tidak ada ketakutan terhadap masker itu karena saya bernapas normal. Saya lega sekali, pengalaman menakutkan saat operasi pasang pen tidak terulang.Sekitar pukul 12.30 saya mulai dibawa kembali ke ruang rawat inap. Tidak ada keluhan. Alhamdulillah, hanya saya merasakan sedikit gejala maag. Mungkin saya puasa menjelang operasinya terlalu lama. Karena sehabis makan malam menjelang operasi,sebelum maghrib, saya tidak makan apa-apa lagi. padahal saya diwajibkan puasa setelah pukul 00.00 dini hari.

Berikut perbandingan operasi pasang pen dan lepas pen yang saya jalani
  • Dokter yang terlibat aktif saat pasang pen (yang saya tahu) : Orthopedi,Anastesi, Syaraf. Sedangkan pada lepas pen : Orthopedi, Anastesi, Paru. Mungkin dokter parunya tidak terlibat saat operasi, tapi menjelang operasi dia dua kali datang dan memberi obat. 
  • Saat sadar : Waktu pasang pen, saya sudah sadar saat tim operasi mencabut selang dari dalam mulut saya, dan saya masih melihat mereka di sekeliling saya. Sedangkan pada lepas pen, ketika saya sadar saya berada di ruangan yang lain, suasana hening dan tenang dan saya tidak melihat siapapun selain ada petugas satu orang. itu pun tidak di sebelah saya.
  • Keluhan : Sehabis operasi pasang pen saya merasakan sesak dan susah bernapas. Pada operasi lepas pen saya tidak merasakan keluhan itu. Saya bernapas teratur. Normal. Tenang.
  • Biaya : Pada pasang pen total biayanya sekitar 18-20 juta. Saya lupa persisnya. Biaya yang ditanggung askes sekitar 4 jutaan. Saya di ruang kelas I. Pada operasi lepas pen total biayanya Rp. 7.840.039,-. Biaya yang ditanggung askes Rp. 3.135.599,-. Saya harus membayar sendiri sejumlah Rp. 4.704.440,-. Kalau saya perhatikan, biaya yang paling besar adalah biaya obat yang di luar tanggungan askes yaitu sejumlah Rp. 3.881.039,-
Alhamdulillah, hari ini, jahitan luka operasinya sudah dilepas dan sembuh.Terima kasih Ya Allah, Engkau telah melancarkan operasi ini.

38 komentar:

asteraritonang mengatakan...

Terimakasih atas kisahnya. Anak saya (5 tahun) juga baru pasang pen, jadi ada gambaran bagaimana proses cabut pen.

wijaya kusuma mengatakan...

sama2.mudah2an nanti juga lancar operasi lepas pen anaknya.

Anonim mengatakan...

apakah setelah lepas pen bisa mengendarai motor/mobil lagi? saya baru lepas pen seminggu yang lalu

Unknown mengatakan...

Tlg info, operasi pasang dan lepas pen apakah di RS yg sama? Dimana ya? Anak saya operasi pasang pennya aja 26juta, padahal kamarnya kelas 3. Saya sedang cari info untuk lepas pen. Atau boleh japri saya di destitianto@gmail.com. Thanx

Unknown mengatakan...

sebelum operasi apakah mengalami alergi pada area kulit yg ada pennya (gatal) karena saya mengalaminya dan sampaisekarang sangat taku untuk melepas pen karena pasca operasi pasang yang sangat menyakitkan 24 jam after operasi (entah pain killernya yg kurang atau krn faktor lain) mohon informasi RSnya dong, trima kasih

Unknown mengatakan...

Kak, saya mau tanya, recovery setelah operasi lepas pen berapa hari?

ona mengatakan...

Apakah ad keluhan pasca operasi?? Seperti infeksi dll.

Unknown mengatakan...

Rencana mau buka pen, tp menegangkan sudah 2 tahun pen bersemanyam d kaki anakku....tp anakku semangat..tp ak ibunya malah ngeri dan menegangkan mendengarnya....anakku kejang waktu paska oprasi....dr itu yg bikin ak ngeri dan gak mau mengulangnya lagi

reymanx mengatakan...

Kemarin jam 3 sore saya baru operasi lepas pen od tulang selangka. Memang sakit pasca operasi ini tidak sesakit operasi sebelumnya. Sekarang saya udh bisa pakai hp dan tangan sdh bisa digerakkan. Ngilu dan gerakan terbatas tp tidak sesakit pasca operasi sebelumnya. Dokter bilang kalau ga ada masalah hari ini bisa pulang.

reymanx mengatakan...

Kemarin jam 3 sore saya baru operasi lepas pen od tulang selangka. Memang sakit pasca operasi ini tidak sesakit operasi sebelumnya. Sekarang saya udh bisa pakai hp dan tangan sdh bisa digerakkan. Ngilu dan gerakan terbatas tp tidak sesakit pasca operasi sebelumnya. Dokter bilang kalau ga ada masalah hari ini bisa pulang.

Unknown mengatakan...

Kemarin sy operasi lepas pen tulang selangka kanan jam 11an, selama operasi sy tidak merasakan sakit sedikitpun, semua orang bilang ditengah ketidaksadaran Sy banyak beristighfar, waktu operasi pasang pen dulu juga. Keluhan sy rasakan setelah sadar jam 3 sore, perut mual, pusing dan akhirnya muntah2. Tapi herannya bgn yg dioperasi gak terasa sakit setelah diberi suntik antinyeri dan antibiotik. Alhamdulillah, saat malam sy ketik ini, badan gak nyeseg lagi seperti dulu. Harapanku besok pagi bisa pulang.

Unknown mengatakan...

Gue baru mau pasang pen hari ini. Mampus lah :x buat down aja posting ini

Unknown mengatakan...

2 minggu yg lalu saya juga operasi buka pen,awalnya mmg takut sampai2 perawat nya blg nggak usah takut santai aja.. mulai bius jam 7.15 saya sadar jam 8.30 udh diruangan.. kuncinya klu mau operasi hrs jaga kondisi badan klu ada penyakit asma jg hrs disampaikan..

Unknown mengatakan...

Setelah lepas pen apakah ada waktu badrest untuk berjalan kembali ? Atau langsung bisa berjalan ?

Unknown mengatakan...

Setelah lepas pen apakah ada waktu badrest untuk berjalan kembali ? Atau langsung bisa berjalan ?

Unknown mengatakan...

Setelah lepas pen apakah ada waktu badrest untuk berjalan kembali ? Atau langsung bisa berjalan ?

Unknown mengatakan...

Setelah lepas pen apakah ada waktu badrest untuk berjalan kembali ? Atau langsung bisa berjalan ?

Unknown mengatakan...

minggu depan gua pelepasan pen di paha kanan ,gua sih ngak takut ama oprasinya cuma takut ama kateter yang dipasang dit*t*t ,sakit bgt pas waktu ngelepas dulu pas pasca oprasi ,oya setelah patah tulang kira2 recoverynya berapa lama ya ?

Tiwi mengatakan...

Jahitan oprasi lps pen brp lama sembuh nya? Krn sy insyaalloh bsk hbs magrib akn operasi lps pen jg smg operasi sy jg lancar aamiin

Hasan mengatakan...

pelepasan pen apa di pasang kateter....?(alat bantu buang air kecil) saya takut ama itu sebenarnya.... sakit banget... mohon share pengalaman

Anonim mengatakan...

Berarti waktu saya operasi pasang pen clavicula kemaren di masukkan selang jga ya di mulut saya 😱 saya bru tau, mungkin pas saya sdh tdk sadar bru di pasang dan untungx pasca operasi saya di bangunkan dlu tidak langsung sadar sendiri jdi tdk merasa pas selang di cabut tpi sama lumayan agak sesak nafas jga untungx tidak lama. Semoga panjang umur pas lepas pen nanti berjalan lancar dan selamat aamiin

Anonim mengatakan...

Trimakasih sdh berbagi pengalaman tentang pasang dan lepas pen .insya alloh bulan dpn sy akn melajukan pencopotan pen.jd tau gambaran y seperti apa.tp jujur msh tkt klo udah deket2.deug2an hhe

Anonim mengatakan...

Amin

Asep setiawan mengatakan...

Tunggu 1 bulan om

Asep setiawan mengatakan...

Saya juga ni mau lepas penn ..
Paha kiri ... saya udah siap hadapin alat bedah

Agung mengatakan...

Terima kasih buat pengalamannya, tanggal 27 agustus besok mau ambil platina dilengan saya, dari kata dokter dilepas sampe sekarang kepikiran terus, deg2an. Semoga operasiku dimudahkan dan dilancarkan serta diberikan kesembuhan yang normal, aamiin.

Unknown mengatakan...

Halo mohon info, saya baru saja seminggu lepas pen clavicula sebelah kiri.. Apakah dam pemulihan nya tabg kita harus di gerak gerakin, diayuninkah?

Unknown mengatakan...

tgl 23 bulan agustus kemarin aku abis operasi lepas pen clavicula sebelah kanan, kira kira butuh waktu sampai kapan ya bisa beraktivitas normal

Unknown mengatakan...

jum'at Bsok 4 October 2019 suamiku Alan operasi pelepasan pen dikaki sebelah Kiri, setelah 6 tahun 10 bulan berada Di kakinya semoga Di beri kelancaran. Amiin

Unknown mengatakan...

dr pemasangan pen sampai di lepas berjarak brp bulan...cz saya ptah tulang selangka udah sebulan lalu oprasi pemasangan pen. dan itu sakit nya luar biasa..spt trauma mau oprasi pelepasan pen..mohon pencerahan nya

Unknown mengatakan...

Besok 20 januari sy lepas pen sudh hampir setahun sy operasi pasang pen kemarin akibat kecelakaan kendaraan menyebabkan tulan paha patah jd 2 bagian.. semoga kisah ini memberi semangat buat saya dn temen2 lain yg ingin operasi lepas pen.. mohon doanya buat temen2 semua. Jujur sy takut

Anjani mengatakan...

10bulan yg lalu saya pasang pen ditangan bagian siku sampai skrg sering ngilu... biayanya habis 38,5jt dirawat 3hari
2mlm di Rs �� minggu dpn rencana ny mau lepas pen tp blm tau brapa biayanya smoga biayanya gk sebesar waktu pasang pen ����

Anonim mengatakan...

Saya baru pasang pen baru jalan 1 bulan,hasilnya cukup baik, linunya dah berkurang. di tanggal 3 juni'20 kontrol ke 2 , tp yg gw teringat trus harus kah dilepas pen nantinya... (gw jg penderita polio, patah tulang jd 2 di paha kaki kanan)...

Unknown mengatakan...

Saya juga patah tulang di lengan kanan, berencana mau operasi lepas pen. Apakah ada keluhan mas, setelah pelepasan pen? Mohon dijawab

Anonim mengatakan...

MAKASIH YA, SAYA JUGA PUNYA KEINGINAN MELEPASKAN PEN IBU SAYA. TAPI BERHARAP ITU LANCAR DAN BISA DILAKUKAN DI KONDISI IBU SAYA YANG SEHAT KARENA OPERASI SELALU TERTUNDA KARENA TENSI DARAH MASIH TINGGI. MOHON DOANYA SEMOGA TENSI IBU SAYA CEPAT NORMAL DAN BISA DILAKUKAN PELEPASAN PEN DENGAN LANCAR AAMIIN

Unknown mengatakan...

Baru buka aku, dan alhamdulillah ga sesakit masang enak pokoknya...

Unknown mengatakan...

Mau tanya sy kan 2017 pasang pen dan smpe skrng blm di lepas kebetulan di area lengan kanan,,saat pen msh di tangan sy,,tangan sy jd tdk bisa dia angkat tinggi seperti sebelumnya apakah jika pen di copot bisa seperti seemula trmksh

Anonim mengatakan...

Kak berapa lama pemulihan setelah lepas pen?