Selasa, 29 Agustus 2017

Pilih Laptop atau Tablet Buat Anak Sekolah

Mumpung masih suasana tahun ajaran baru, saya pengen mengulas tentang tablet atau laptop buat kebutuhan anak sekolah. Dalam tulisan ini saya mengasumsikan usia anak sekolahnya adalah tingkat SMP, artinya mulai dari kelas 7 sampai kuliah. Btw, saya sebenarnya agak kaku dan rasa ganjil nyebut kelas 7, 8, ... sampe dengan kelas 12 soalnya nyebutnya dulu kelas 1 SMP,dst sama 1 SMA, dst. Maklum angkatan lama...😊.
Back to topic, sebenarnya penting gak sih ngasi anak sekolah tablet? Mungkin masing2 orang punya pendapatnya sendiri. Mungkin mending beli laptop aja sekalian Tp bagi saya tablet termasuk penunjang belajar yang penting dan dengan fitur digital pen atau stylus, tablet menjadi penunjang belajar yang sangat multiguna.

Oke, tanpa panjang lebar kita mulai mengulas laptop vs tablet buat anak sekolah.

Laptop




Sebelum ada tablet, laptop adalah solusi bagi komputer mobile. Dengan berat sekitar kurang lebih 2 kg dengan ukuran yang bisa masuk ke tas, laptop benar-benar solusi bagi orang2 yang punya mobilitas tinggi dan ingin komputernya selalu ikut kemanapun dia pergi. Harga laptop pun sudah makin terjangkau, bahkan untuk laptop tipe netbook harganya bisa lebih murah lagi. Berikut adalah kelebihan-kelebihan laptop dibanding tablet.

  • Powerful
Secara umum, laptop jauh lebih powerful ketimbang tablet walaupun untuk laptop murah atau yang jenis netbook kemampuan hardwarenya tidak terlalu mumpuni namun tetap mencukupi untuk aplikasi office, dengarin musik dan nonton video. Kalau untuk desain grafik butuh kemampuan yang lebih dari laptop. Biasanya laptop dengan harga kisaran 5 jutaan sudah cukup lumayan. Semakin kompleks desain grafik yang dibutuhkan, maka semakin tinggi spesifikasi hardware yang dibutuhkan. Untuk anak sekolah sepertinya tidak perlu laptop berkekuatan monster. Laptop 5 jutaan sudah cukup kecuali kalau sekalian mau dipakai buat grafik atau gaming maka harus beli yang hardwarenya mumpuni 😁
  • Kaya Full Software
Full software? Yups. Maksudnya yang bukan shareware/demo/trial? Bukan. Full software maksudnya versi "Full" dari software tersebut dimana semua fungsi dan fitur software tersedia. Saat ini semakin banyak perusahaan software yang membuat versi mobile dari software2 andalannya yang tersedia untuk tablet android ataupun ios yang bahkan bisa diinstall di handphone. Perbedaannya adalah jika untuk versi mobile banyak fitur yang dipangkas, maka versi "Full" atau versi PC/Laptop semuanya lengkap. Untuk contoh mudahnya bisa dibandingkan Microsoft Office versi mobile dengan versi PC/Laptop maka akan terasa bedanya.

Tablet



Era tablet dimulai sejak diperkenalkannya Ipad oleh Apple. Walaupun sebenarnya jika kita telusuri lebih ke belakang, sudah cukup banyak usaha untuk membuat komputer tablet di antaranya tablet dari Microsoft yang mengeluarkan Tablet PC. Tapi produk ini gagal menarik minat konsumen disebabkan produk relatif cukup berat untuk dipegang dengan satu tangan dan tidak cukup banyak software yang bisa diinstall di Tablet PC tersebut. Kegagalan Microsoft di tablet ini tidak terjadi pada Apple saat mereka memperkenalkan Ipad. Steve Job menginginkan produk yang lebih dari handphone tapi tidak sekompleks laptop. Dengan kata lain, Ipad diposisikan di antara handphone dan laptop. Walaupun tidak sedikit juga yang memberikan review yang buruk saat Ipad pertama kali di luncurkan seperti ada yang mengatakan Ipad hanyalah handphone yang diperbesar dalam perjalanannya, Ipad sukses besar memikat hati konsumen. Nyaman dipegang dengan satu tangan alias tidak berat, layar sentuh yang responsip, mudah digunakan, dan banyak software yang dibuat khusus mendukung teknologi layar sentuhnya. Kesuksesan Apple membuat Samsung, perusahaan yang mendapat berkah besar dengan kehadiran sistem operasi Android, tergiur ikut memproduksi tablet dengan menghadirkan Galaxy Tab seriesnya. Sejak saat itu tablet-tablet dari berbagai produsen semakin banyak bermunculan hingga hari ini.

Beberapa kelebihan tablet dibanding laptop:

  • Mudah Digunakan
Maksud dari kalimat mudah digunakan disini adalah mencakup beberapa aspek. Untuk mulai menggunakan tablet sangat mudah sama seperti halnya mengguanakan handphone. Tinggal ambil, buka kunci layar, tablet siap digunakan. Jika menggunakan laptop, sebagian besar kita tetap menggunakannya sebagai mana Desktop PC, di atas meja. Jika menggunakan tablet, kita bisa duduk di kursi sambil minum teh, atau bisa juga sambil berbaring atau tengkurap. Sangat nyaman digunakan.
  • Software Khusus Tablet
Walaupun software di tablet tidak se-powerful software di PC tetapi software di tablet didesain khusus dalam rangka optimalisasi fitur2 di tablet sehingga sangat mudah digunakan. Apalagi sejak diperkenalkannya tabet Galaxy Note oleh Samsung. Tablet ini selain dapat digunakan dengan jari tangan biasa untuk navigasi di layarnya, ia juga mendukung penggunaan stylus untuk interaksi ke layar dengan lebih presisi. Stylus ini sangat berguna bagi yang ingin corat-coret di layar tabletnya baik untuk menulis atau menggambar sebagaimana di atas kertas biasa. Walau tidak sama persis rasanya dengan menulis di atas kertas, tapi secara umum stylus tersebut bisa diandalkan dalam membuat catatan atau menggambar. Tablet jenis inilah yang memiliki fitur stylus yang membuat saya merekomedasikannya buat anak sekolah. Nanti saya akan membuat review khusus tentang tablet dengan stylus buat anak sekolah.
  • Batere Awet
Jika laptop rata-rata bisa digunakan menggunakan baterenya sekitar 2-5 jam, tablet bisa bertahan hingga 10-13 jam. Dengan daya tahan batere seperti ini, tablet sangat tepat menemani anak sekolah dalam kegiatan belajarnya. Chargernya pun seukuran charger handphone sehingga mudah untuk dibawa2 dan disimpan di dalam tas.

Hybrid



Dulu saya memimpikan ada tablet yang berkemampuan laptop. Dengan kata lain ada tablet bersistem operasi windows. Dengan ukuran dan berat tablet, tentu akan sangat mudah dibawa2. Dengan sistem operasi windows, saya bisa menginstall software yang saya butuhkan seperti pada laptop. Ternyata Microsoft pun sepertinya punya pikiran yang sama. Pada tahun 2012, Microsoft memperkenalkan tablet hybrid pertama mereka. Ada dua varian yaitu Surface RT dan Surface Pro. Surface RT menggunakan sistem operasi Windows RT dimana kita hanya bisa menginstall aplikasi yang tersedia di windows store. Kita tidak dapat menginstal software yang biasa kita install di laptop. Jika kita ingin tablet yang bisa menjalankan aplikasi sebagaimana aplikasi di laptop, maka Surface Pro adalah jawabannya. Surface RT saat ini tidak dilanjutkan lagi oleh Microsoft karena Surface RT tidak ada bedanya dengan tablet biasa. Surface Pro adalah solusi hybrid andalan Micrososoft yang saat ini sudah pada versi 4 yaitu Surface Pro 4. Dengan daya tahan batere yang diklaim seawet tablet, dengan bobot yang juga sama dan dengan kemampuan layaknya laptop, tablet hybrid Microsoft ini benar2 produk idaman saya. Untuk anak sekolah? Sangat recommended. Sayangnya harganya cukup mahal untuk kantong kita Indonesia dan setahu saya belum ada launching resmi di Indonesia. Dan tablet dengan sistem operasi windows sepertinya kurang mendapat perhatian di Indonesia.

The Winner: Jika punya dana lebih, menurut saya Microsoft Surface adalah the winnernya.Jika tidak, kita bisa pilih sesuai kebutuhan kita.

Jumat, 25 Agustus 2017

2017!!!!!

WHATTTT???!!! Udah 2017?? Tulisan terakhir 2013, udah 4 tahun berlalu berarti.. 😅
Gak apa-apa deh nge-blog ternyata butuh semangat besar untuk terus menulis. Kemaren buka2 lg ni blog dan ternyata masih ada yang ngakses. Ya udah diidupin lagi aja 😊

Sabtu, 27 April 2013

Operasi Lepas Pen Yang Menegangkan

Jika ada yang bertanya, kok judulnya operasi lepas pen yang menegangkan? Emang operasi pasang pen tidak menegangkan? Jawabannya adalah justru dari pengalaman pertama yaitu waktu pasang pen-lah makanya operasi lepas pen adalah salah satu momen yang paling menegangkan dalam hidup saya.
Hampir dua tahun yang lalu, saya dioperasi pemasangan pen di tulang bahu depan(clavicula). Sebelum operasi saya mendapat dukungan moril dari teman-teman. Saya diyakinkan bahwa operasi pasang pen adalah operasi kecil dan hanya sebentar.Tidak usah khawatir. Saya pun menjadi tenang. Menjelang operasi, saya sangat percaya diri. Tidak ada kekhawatiran tentang operasi yang akan saya jalani. Sangat tenang. Saya akan dibius, kemudian dokter memasang pen di tulang saya, selesai, saya akan sadar dan semua sudah beres. Begitulah bayangan saya tentang operasi ini.
Sebelum operasi, kita diharuskan berpuasa. Hari Senin,Pukul 10 pagi, persiapan operasi mulai dilakukan. Saya sudah memakai pakaian operasi. Jam 11-an saya mulai di bawa ke ruang operasi. Sesampainya di depan pintu ruang operasi saya menunggu sampai jam 12-an. Mungkin di dalam sedang ada operasi, sehingga saya harus menunggu giliran. Suasana hati saya tidak berubah. Sangat tenang. Kemudian saya di bawa masuk ke ruang operasi. Pembiusan saya ingat dilakukan penyuntikan dua kali. Suntikan pertama tidak terasa apa-apa. Suntikan kedua, tidak sampai satu menit, saya sudah tidak sadarkan diri.Sekitar pukul 14.30(perkiraan saya, karena waktu saya sampai diruangan rawat inap sektar pukul 15.-an), saya mulai sadar. Samar-samar saya melihat tim medis yang mengoperasi saya. Kemudian saya merasakan ada yang mencabut selang panjang yang dimasukkan ke dalam mulut saya. Ujungnya sempat mengenai gigi saya sewaktu dicabut dan berbunyi :"tuk". Mungkin itu alat bantu pernapasan. Kemudian saya didorong ke sebelah pasien yang mungkin baru selesai dioperasi juga. Kemudian saya dipasangkan masker oksigen yang ditutupkan ke mulut. Perasaan tidak nyaman sehabis operasi dan sedikit sesak, membuat saya malah ketakutan ketika dipasangkan masker oksigen. Saya semakin merasa tidak bisa bernapas karena mulut dan hidung ditutup masker itu. Karena belum bisa bicara saya hanya melambai-lambaikan tangan minta dilepas maskernya, hingga pasien sebelah saya memanggil dokter. Ketika tim medis mendekat, tanpa berkata-kata dia langsung melepas masker dan menyuruh perawat membawa saya kembali ke ruang rawat inap.Dalam perjalanan ke ruang rawat inap, rasa sesak itu masih dirasakan. Saya mencoba menenangkan diri. Saya sudah sadar penuh, tapi masih sangat lemah. Di luar, keluarga saya sudah menunggu. Mereka langsung mengikuti suster yang membawa saya. Saya bilang ke mereka, saya merasa sesak dan merasa susah napas.Sesampainya di ruangan rawat inap, rasa sesak itu tidak hilang. Kemudian ibu saya menyampaikan ke suster bahwa saya sesak. Akhirnya suster mengambil inisiatif,:" Dikasih oksigen aja ya?" kata susternya. Susternya pun mengambil alat oksigen seperti tabung, yang ada selang yang ujungnya  ditempelkan ke lubang hidung. Saya merasakan ada hembusan udara dihidung saya. Mungkin itu oksigen dari tabung itu. Alhamdulillah beberapa saat kemudian, saya merasa lebih baik. Rasa sesak itu mulai hilang. Ketakutan saya pun berangsur-angsur juga hilang.  Saya sudah lebih tenang, hanya lemas saja.
Dari pengalaman itu, setiap ingat operasi, napas saya serasa sesak. Mungkin cuma sugesti atau sedikit trauma, tapi itu sangat mengganggu saya. Saya pun berinisiatif memeriksakan paru-paru saya jangan-jangan ada masalah. Saya pun dites pernapasan memakai alat yang selangnya dimasukkan ke mulut,kemudian menarik napas dari mulut dan dihembuskan sekencang-kencangnya lewat mulut juga. Hasilnya bagus.Kesimpulan dokter tidak ada masalah.
Hampir dua tahun sudah operasi pasang pen berlalu. Tibalah saatnya untuk melepas pen. Sejujurnya, bayangan susah napas dan sesak sehabis operasi cukup menakutkan saya. Untuk menguatkan mental, saya pun bertekad untuk berolahraga. Setidaknya saat operasi, tubuh saya, paru-paru, jantung, dan lain-lain dalam kondisi fit. Setelah browsing di interntet, ada tiga jenis olahraga yang masuk kategori yang saya butuhkan. Jogging, renang, dan bersepeda. Untuk jogging, olahraga jenis ini adalah yang murah meriah. Tapi kendalanya adalah saya paling tidak kuat lari. Sedangkan renang, ini mungkin termasuk olahraganya orang kaya. Hanya orang-orang berkantong tebal yang punya kolam renang di rumahnya. Mudah-mudahan beberapa tahun ke depan saya mampu memiliki kolam renang + rumah yang nyaman....  ^^  . Bisa saja ke kolam renang umum. Tapi jadi sediki t ribet. Kita harus meluangkan waktu ke sana, dan tetap beli tiket juga setiap ke sana. Akhirnya pilihan jatuh pada olahraga bersepeda. Memang, kita harus beli sepeda terlebih dahulu, tetapi setelah itu, tidak ada lagi biaya yang kita keluarkan selain tekad yang kuat saja. Paling cuma perawatan saja. Setelah melihat kesana kemari akhirnya beli sepeda merk Genio seharga Rp. 1.200.000,-. Kalau saya perhatikan, lebih murah beli di toko sepeda daripada beli di mall. Tapi di mall, lebih banyak pilihannya dari berbagai merk.
Saya pun mulai bersepeda hampir setiap hari. Kalau senin sampai jumat, saya bersepeda dari pukul 06 sampai 06.30.Setengah jam. Kalau hari sabtu dan minggu, berhubung jalanan agak sepi, saya mengambil rute agak jauh, sehingga saya bersepeda sekitar 1 jam-an. Awalnya yang saya rasakan hanya capek saja. Tetapi setelah beberapa lama saya mulai merasakan manfaatnya. Badan terasa lebih segar dan sehat.
Akhirnya hari operasi tiba. Ketakutan itu masih menghantui. Saya masuk rumah sakit pada hari jumat sore. Pada sabtu pagi, saya mulai dipasangkan infus dan pakaian operasi. Saya pun diberikan terapi inhaler yaitu seperti alat bantu pernapasan yang telah diberikan obat dan kita hisap dari maskernya. Memang, sebelum operasi saya selalu menceritakan ke dokter perihal sesak yang saya alami sehabis operasi. Saya pun menceritakan ke dokter anastesi(pembiusan) bahwa saya sudah sadar ketika tim operasi mencabut selang pernapasan dari mulut saya. Saya tidak tahu, apakah saya terlalu cepat sadar atau operasinya yang berjalan lebih lama dari perkiraan. Sekitar pukul 08.30 saya mulai dibawa ke ruang operasi. Jam 9-an saya sudah masuk ruang operasi. Suasana hati saya sangat berbeda dari operasi pertama saya yang sangat tenang. Saya sangat tegang. Tapi saya selalu menguatkan diri dengan bersandar pada Allah. Saya selalu beristighfar untuk menenangkan hati. Di ruang operasi, entah karena suhu ruangan yang dingin atau karena rasa takut atau karena keduanya badan saya sedikit gemetar. Saya yakin tim operasi, yang saat itu baru dua orang yang di dekat saya yaitu yang melakukan pembiusan, tahu saya gemetar. Malu juga sebenarnya. Tapi biarlah, mudah-mudahan melihat saya yang ketakutan ini mereka jadi lebih hati-hati. Kemudian dia bilang :" Kita mulai ya pak." Kemudian dia lanjutkan, " Berdoa ya pak."  Saya pun beristghfar dan membaca syahadat. Dalam operasi lepas pen ini, saya disuntik empat kali. Yang pertama, tanpa bicara apa-apa saya langsung disuntik. Kemudian ada menginstruksikan " xxxx  1 cc" . Saya lupa nama obat yang disebutkannya. Setelah itu " xxxx 2 cc" .  Sampai suntikan ketiga saya belum merasakan apa-apa. Kemudian dia melanjutkan instruksinya ke rekannya yang melakukan penyuntikan. " xxxxx". Tanpa menyebutkan cc-nya. Ketika mulai disuntikkan, saya mulai merasa sedikit pusing. Selama penyuntikkan saya tidak putus bersitighfar dan bersyahadat. Hanya beberapa detik saat penyuntikkan keempat, saya sudah tidak sadarkan diri. Saya bahkan tidak sempat melihat, suntikkan keempat dicabut dari selang infus.
Ketika mulai sadar, saya mendapati diri saya di suatu ruangan, yang pasti bukan di ruang operasi tadi. Tim medis operasi sudah tidak ada. Saya melihat jam dinding pukul 11.30 atau 11.40 saya tidak begitu pasti. Ada masker alat bantu pernapasan terpasang di wajah saya menutupi mulut dan hidung. Tidak ada ketakutan terhadap masker itu karena saya bernapas normal. Saya lega sekali, pengalaman menakutkan saat operasi pasang pen tidak terulang.Sekitar pukul 12.30 saya mulai dibawa kembali ke ruang rawat inap. Tidak ada keluhan. Alhamdulillah, hanya saya merasakan sedikit gejala maag. Mungkin saya puasa menjelang operasinya terlalu lama. Karena sehabis makan malam menjelang operasi,sebelum maghrib, saya tidak makan apa-apa lagi. padahal saya diwajibkan puasa setelah pukul 00.00 dini hari.

Berikut perbandingan operasi pasang pen dan lepas pen yang saya jalani
  • Dokter yang terlibat aktif saat pasang pen (yang saya tahu) : Orthopedi,Anastesi, Syaraf. Sedangkan pada lepas pen : Orthopedi, Anastesi, Paru. Mungkin dokter parunya tidak terlibat saat operasi, tapi menjelang operasi dia dua kali datang dan memberi obat. 
  • Saat sadar : Waktu pasang pen, saya sudah sadar saat tim operasi mencabut selang dari dalam mulut saya, dan saya masih melihat mereka di sekeliling saya. Sedangkan pada lepas pen, ketika saya sadar saya berada di ruangan yang lain, suasana hening dan tenang dan saya tidak melihat siapapun selain ada petugas satu orang. itu pun tidak di sebelah saya.
  • Keluhan : Sehabis operasi pasang pen saya merasakan sesak dan susah bernapas. Pada operasi lepas pen saya tidak merasakan keluhan itu. Saya bernapas teratur. Normal. Tenang.
  • Biaya : Pada pasang pen total biayanya sekitar 18-20 juta. Saya lupa persisnya. Biaya yang ditanggung askes sekitar 4 jutaan. Saya di ruang kelas I. Pada operasi lepas pen total biayanya Rp. 7.840.039,-. Biaya yang ditanggung askes Rp. 3.135.599,-. Saya harus membayar sendiri sejumlah Rp. 4.704.440,-. Kalau saya perhatikan, biaya yang paling besar adalah biaya obat yang di luar tanggungan askes yaitu sejumlah Rp. 3.881.039,-
Alhamdulillah, hari ini, jahitan luka operasinya sudah dilepas dan sembuh.Terima kasih Ya Allah, Engkau telah melancarkan operasi ini.

Senin, 15 April 2013

Indahnya Berbagi

       Blog ini sebenarnya sudah ada sejak tahun 2008 tapi tidak pernah dirawat bahkan saya sudah lupa. Niat untuk membuat blog muncul karena saya baru menyadari banyak sekali informasi bermanfaat yang saya dapatkan selama ini dari internet berasal dari blog2 yang ada di internet yang tidak saya perhatikan sebelumnya. Terakhir,kemaren tgl 06 April 2013 saya operasi lepas pen di tulang bahu depan (clavicula kalau gak salah namanya). Saya mencari informasi di internet tentang biaya operasi lepas pen untuk persiapan biayannya. Setelah dapat berbagai informasi, muncul pertanyaan pada diri saya sendiri. Saya sudah begitu banyak dapat informasi bermanfaat dari internet dan blog, kenapa saya tidak melakukan yang sama untuk berbagi informasi yang mungkin bermanfaat bagi orang yang membacanya atau bagi yang mencari informasi yang mungkin bisa saya bagi? Maka saya berniat, jika sehabis operasi lepas pen, saya akan membuat blog.
      Singkat cerita, ternyata waktu masuk ke blogger.com ternyata akun saya sudah ada blognya yang sudah aktif sejak 2008.Akhirnya saya lanjutkan saja blog lama ini dan saya ganti saja judulnya biar lebih sesuai dengan niat saya membuat blog ini. Jadi walau blog ini sudah aktif sejak 2008, tapi saya masih awam tentang per-blog-an. ^^

Jumat, 17 April 2009

Tes

Selasa, 06 Mei 2008

Nama

Barusan liat2 friendster. Iseng2 melakukan pencarian nama sendiri. Dan ternyata yang mucul sebanyak 70 orang. Sama persis.He..he..lucu juga. Ternyata ada sebanyak itu yang punya nama sama. Itu yang terdaftar di friendster. Yang tidak mungkin lebih banyak lagi. Seumur-umur blm pernah bertemu dengan orang yang namanya sama dengan saya. Kalau ketemu bisa-bisa manggil nama sendiri ^_^'
Coba deh cari nama anda sendiri di friendster dengan nama lengkap anda biar yang muncul sama persis dengan nama anda. Seru jg lho melihat org2 yang namanya sama persis dg kita.
Selamat mencoba......

Kamis, 06 Maret 2008

Tulisan Pertama

Ah, akhirnya punya blog. Setelah lama mendengar tentang Blog, baru ini mencoba. Tes, tes, tes... ^_^